Sempat lihat gitu berita walaupun sudah lama banget beritanya
kalau D’Masiv ngeluarin album dengan format vinyl.
Wow aku tercengang. Beneran deh aku tercengang karena jarang
banget musisi di Indonesia yang ngeluarin album dengan format vinyl (diera
sekarang ya, bukan era 19xx).
Pernah juga ngeliat berita tentang Daft Funk (tau kan yang pake
topeng atau helm itu?) ngeluarin album dengan format vinyl juga. Kayaknya
perlahan-lahan vinyl bangkit lagi nih. Tapi masih ada nggak ya yang ngejualin
playernya vinyl? Entahlah
Oke sekarang mari lupakan yang diatas tadi ya?
Kali ini aku ingin membahas tentang trio rilisan fisik.
Hayoo ada yang tau siapa mereka, tada mereka itu adalah hmm… dari
yang tua dulu ya
Vinyl, Cassette/kaset, dan Compact Disc/CD.
Hah, Emangnya beda ya para trio itu? Ya iyalah brooh
Mau tau apa aja perbedaan dari Vinyl, Cassette/kaset, dan Compact
Disc/CD?
Mari kita lihat yuk
Vinyl
PLUS
PLUS
- Suara yang dihasilkannya terasa lebih
nyata dan jernih, bahkan bisa dibilang hampir mendekati aslinya, pokoknya
terasa band itu tampil live di hadapan kita.
- Lebih kuat dan tahan lama kalau
dibandingnkan dengan kaset dan CD, oleh karena itu Vinyl disebut sebagai
rilisan fisik yang long-lasting dan timeless.
- Artwork albumnya lebih besar dan
memusakan ini membuat layak menjadi benda koleksi dan Mempunyai nilai sejarah
yang tinggi.
- Sensasi suara analaognya yang tidak
akan bisa didengar dari CD atau kaset.
- Bisa juga menjadi barang investasi,
suatu saat jika kita ingin menjualnya kembali harganya pun bisa makin tinggi
karena rare.
MINUS
- Jika jarum di player/turntable
melemah, ini bisa mempengaruhi terhadap kualitas suara yang dihasilkan.
- Dikenal dengan rilisan fisik yang
awet namun vinyl sangat alergi terhadap yang namanya debu dan sinar matahari.
Kayaknya nggak cuma manusia saja yah yang alergi sama debu dan sinar matahari.
Heheheh :D
- Kurang praktis untuk didengarkan di
luar ruangan.
- Harganya pun lebih mahal dari kaset
dan CD. Harga vinyl bekisar dari Rp. 40 ribu sampai jutaan rupiah. Ckckckck
mungkin untuk para kolektor harga nggak jadi hambatan. :D Harganya tergantung
terhadap kondisi dan kelangkaan. Harganya bisa dibilang gelap alias
fluktuatif, tergantung momen dan kondisi tertentu. Bisa murah bila ada momen
seperti Record Store Day.
Cassette/Kaset
PLUS
- Suara yang dihasilkan masih bernuansa
analog, nggak jauh berbeda dengan Vinyl. Kesan intim suasana rekaman masih bisa
kita rasakan, namun tidak sedetail vinyl.
- Lebih tahan terhadap debu dan panas
bila dibandingkan dengan vinyl dan CD.
- Lebih praktis dan mudah dibawa jika
ingin didengarkan di luar runagan, bisa didengar dengan menggunkan player
walkman.
- Harganya lebih bersahabat, lebih
murah daripada vinyl dan CD. Harga bekasnya mulai dari Rp. 10 ribu hingga
ratusan ribu rupiah.
- Bila dibandingkan dengan vinyl dan CD
secara audio, kualitasnya masih kurang.
- Pita kaset rawan berjamur dan
memerlukan perawatan yang ekstra agar pita suara yang dihasilkan tetap bagus
dan oke.
- Casenya lebih ringkih dan sering pecah
jika terjatuh. (Masa’ sih?)
- Rawan rusak alias pitanya kusut kalau sering diulang-ulang.
Compact
Disc/CD
PLUS
- Suara audionya lebih jernih dibandingkan dengan kaset dan vinyl
- Nah ini yang paling unggul dari CD,
menurut aku ya. Bisa dipindahkan dalam berbagai format digital lainnya, seperti
MP3 dan WAV. Biasanya saya mengubah ke format digitalnya lewat itunes.
- Bisa didengarkan dimana saja, di
mobil, di angkot #LOL, di taksi, di dalam kamar tidur ya? bukan kamar mandi :V,
dan di mana saja ya pokoknya ada tempat untuk memutar CDnya.
- Player untuk CD bisa dengan mudah
kita dapatkan, selain itu CD juga mudah dibawa kemana karena bentuknya simple.
MINUS
- Karena audionya yang sangat jernih,
itu malah menghilangkan nuansa analog yang intim dari sebuah rekaman.
- Walaupun kita bisa mengubahnya dalam
bentuk format MP3, CD yang sudah diconvert ke MP3 membuat kualitas audionya
bakal menurun.
- Karena belum eranya CD jadi
investasi, harga CD bekasnya cenderung turun kalau dibandingkan dengan vinyl
dan kaset yang makin tua dan langka makin mahal.
- Harga original yang baru terkadang
cukup mahal. Kalau untuk di Indonesia sih lumayan lah
- Tapi kalau yang dari Jepang dan Korea. Ampun DJ mahal banget, tapi selidik punya selidik CDnya memang keren karena ada photopacknya dan bonus item lainnya dan lagi biaya-biaya tambahan lainnya yang bikin harga CDnya membludak -,-“
Sumber Info Trio Rilisan Fisik : HAI magazine edisi 52/2014/XXXVIII
0 komentar